Surat hati (4): Hatimu yang kutuju…


repro di Google... ^_^


Duhai,,, tidak terasa, waktu telah membawa kita ke lembar-lembar akhir bulan ketiga di tahun 2014. Tentu sudah banyak kenangan yang terlewati tanpa sempat tercatat di beranda Rumah Rindu ini. mulai dari binar senyum yang senantiasa mengalir, sampai tetes haru yang kian lesap di dada.

Ada banyak peristiwa yang terlewati begitu saja. seperti angin. Berhembus dan menjauh. Aku hanya bisa mencatatnya dalam angan. Dalam kenangan yang bisa saja semakin memudar—tapi kuharap tidak. Sebab dalam sudut-sudut kenangan itu ada kamu dan aku.

Sesekali, disela senja, kau pernah berkata, “Aku merindukan catatanmu tentangku. Juga tentang rindu kita.” Aku selalu tersenyum mendengarnya. Tahukah engkau Duhai,,, bahwa aku selalu kalah dan menyerah di hadapan kata-kata setiap ketika ingin kutulis tentangmu, juga tentang rindu kita. Aku tak mampu karena rinduku selalu melebihi segala kata yang bisa kutulis.

Di reremang senja yang perlahan menguar remah petang, kita pernah menyangka bahwa hatiku dan hatimu adalah muara dari rasa rindu. Kemudian perlahan cinta kita berkabar, sesungguhnya hatimu dan hatiku bukanlah muara dari rasa rindu. Hatimu dan hatiku hanyalah sampan; tempat segara rasa melaju perlahan. Kita akan mendayung bersama. Melewati terpaan angin dan debur gelombang kehidupan yang sesekali beriak.

Kukatakan demikian karena hidup tak hanya tentang laut yang tenang. Kelak, saat kita hidup bersama, akan ada gulungan ombak yang tiba-tiba menghentak. Akan ada badai yang tiba-tiba akan menghantam, lalu kita akan oleng dan kebingungan arah. Maka saat seperti itu, tak ada yang bisa kita lakukan selain saling berpegangan dan semakin menautkan hati. Begitulah cinta diuji.

Duhai,,, Ombak dan gelombang bukan alasan untuk saling meninggalkan. Badai dan prahara sesungguhnya adalah jalan untuk semakin merekatkan jiwa. Menyatukan rindu dan membenamkan cinta dalam hati kita.

Lantaran itulah, semakin besar badai yang menghempaskanku, semakin bersegera aku bangkit dan berlari. Kau tahu, hatimu yang senantiasa kutuju.


Sumenep, 27 Maret 2014