Lama tak pulang ke Rumah
Rindu membuat saya seperti kehilangan arah. Barat dan selatan seperti tak ada
perbedaan. Begitu juga timur dan utara, menjelma 1 arah. Naga-naganya bener nih
kata Rumor, saya tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Yang saya tahu hanya
1, jalan menuju hatimu. eeeaaa’… haha…
Mengembara, melintasi
hitungan hari, bagi saya adalah hal yang sudah biasa, tapi melintasi hitungan
tahun? itu yang tidak biasa. Sebentar, saya ingat-ingat dulu. Saya pergi
meninggalkan rumah rindu sejak agustus tahun 2015, dan kembali sekarang, maret
2016. berarti lebih setengah tahun saya berkelana—kata Bang Haji—TER-LA-LU!
Betapa tabahnya saya,
tak sedikitpun menyempatkan diri untuk menengok Rumah-Rindu. Pulang sebentar
misalnya untuk menyapu halaman. Itu tidak pernah saya lakukan. Apalagi sampai
ngecat dinding (ini tabah atau tak tahu diri ya?). Maka saat semalam
pulang, dan sampai di depan Rumah Rindu, saya jadi bimbang. Ini Rumah saya atau
bukan sih? Perlahan saya melangkah, mendekat. Hawa dingin tiba-tiba menyapu
tengkukku. Begitu sunyi. Saya jadi ngeri-ngeri sedap gitu. ^_^
Kemudian, saat tangan
saya mulai menyentuh pintu pagar halaman. Mendorongnya perlahan. Tiba-tiba
tubuh saya membeku. Terdiam. Tak bisa berkata apa-apa. Lupa. emailnya apa ya?.
Duh, gusti…. Kemana hilangnya ingatan saya tentang email yang dipake buat Rumah
Rindu. udah gitu, paswordnya lupa juga. Hadeh, lengkap dah, penderitaan saya.
saking gak kuatnya nguplek-nguplek hampir semalam. Akhirnya
saya tertidur di depan Rumah Rindu. Tanpa alas dan selimut. Kebayang kan,
betapa dinginnya? Belum lagi nyamuk yang astaghfirullah…
Pagi-pagi sekali saya
terbangun. Layaknya di sinetron. Saya terhenyak kelabakan. Pura-pura noleh ke
kanan dan kiri sambil bergumam “Saya ada dimana ini?”. Halah…
Seperti terbangun dari
mimpi. Ternyata saya di rumah sendiri. Maka, secepatnya saya ke kamar mandi,
berwudhu. Pergi ke Musholla untuk sholat shubuh. Lalu? Cepat-cepat pulang dan
kembali ke laptop. Rasa penasaran masih meraja lela, kenapa Rumah Rindu gak
bisa dibuka?
Alhamdulillah, setelah
hampir pukul 10.00 WIB, saya berhasil. Memang, tidak ada perjuangan yang
sia-sia. Berbekal keterampilan nguplek-nguplek seadanya, dan
setelah diminta email pemulihan, akhirnya Akun Rumah Rindu dikembalikan pada
saya. Blogspot masih berbaik hati. Mungkin tidak tega pada saya setelah
semalaman meringkuk kedinginan. Atau mungkin kesal pada saya lantaran
sempat-sempatnya saya ambeki dan hendak saya tinggal. huhu…
Memasuki Rumah Rindu,
hati saya bergetar. Gugup. Mungkin sama seperti kalian yang pernah lama pergi
ke luar kota, kemudian pulang disambut Sang Kekasih yang tersenyum manja, Dag
dig dug kan? ^_^
Di beranda Rumah Rindu
tak ada siapapun. Hanya ada 2 lembar catatan tahun kemarin. berarti memang
sudah lama saya tidak pulang. pantesan, beberapa bagian rumah rindu mulai kotor
dan berdebu. Dinding kamar juga mulai kusam. Tak ada tulisan sama sekali.
Apalagi dinding hati, sunyi. hanya satu tulisan yang merangkai namamu. haha…