Saat kembali
melihat-lihat tulisan sendiri, ternyata saya sering gagal membuat dialog yang
cerdas dalam cerpen atau naskah drama yang saya tulis. Beberapa cerpen malah
terjebak pada cerita yang kering. Dialognya kurang cerdas. Begitu juga dengan
naskah drama. Beberapa kali pentas di pondok pesantren dan komunitas teater di
luar pondok, ternyata masih belum bisa membuat saya cerdas menulis naskah.
Berarti ada
yang kurang dalam proses saya menulis. Mungkin karena kurang banyak membaca
naskah-naskah yang cerdas. Bisa juga karena saya yang rada-rada ndableg dan kurang serius belajar menulis.
Atau jangan-jangan, memang saya yang tidak bisa menulis? Huuffth...
Padahal, bukan
hanya sekali dua saya “jatuh cinta” pada dialog-dialog yang cerdas. Baik dalam
cerpen, novel, pementasan drama, film, atau sinetron yang saya tonton. Salah
satu dialog favorit saya adalah dialog antara Azam, Aya, dan Kalilah dalam sinetron
Para Pencari Tuhan jilid 6 episode terakhir. Sungguh, saya kadang tidak habis
pikir, dari mana kalimat-kalimat cerdas itu datang? bagaimana bisa penulis
naskah memberikan dialog cerdas, terutama pada Kalilah, saat berada dalam
posisi dilematis? Dengan cerdasnya Kalilah “keluar” dengan aman dari situasi perbincangan
yang mencekam.
Ini nih,
dialognya, saat tiga orang itu terlibat dalam cinta segi tiga. Kalimat-kalimatnya
mengalir begitu cerdas. Bahkan tak bisa saya perkirakan sebelumnya.
………………………………….
Kalilah : gue sayang sama lu Ay,,, lu juga tahu, gue sayang sama azam. Dan
gue tahu, lu berdua sayang sama gue. Tapi kita sama-sama nggak tahu, ini semua
mau kemana. Selain yang kita rencanakan. Gue bukan mo minta maaf atas kehadiran
gue dalam kehidupan lu berdua. Karena gue yakin rasa cinta ini bukan gue yang
bikin. Tapi semata-mata Allah yang menamkannya dalam diri gue. Gue cuma mau
minta maaf, atas ketidaknyamanan yang udah gue akibatkan.
Aya : semua
udah terjadi. Sekarang bagaimana kita bertanggung jawab atas peran kita
masing-masing.
Azam : saya
akan menanggung semua yang menjadi beban saya.
Kalilah : gue akan membuat keputusan terpenting dalam hidup gue. Kalian
tolong bantu jawab. Aya’ dan azam. kasi gue alasan untuk meninggalkan azam.
Aya : lu
bisa ninggalin dia kapan aja.
Kalilah : lu tahu itu nggak mungkin. (terdiam).
Gue butuh alasan. Manusia butuh alasan.
Azam : saya
mempunyai semua keburukan yang kamu takutkan. Kau belum melihat lengkap sisi buruk
saya. Seperti juga kamu (berpaling pada
Aya) kamu belum melihat lengkat sisi baik saya. Bagaimana mungkin kamu bisa
mencintai saya sampai detik ini.
Aya : Aku
akan mencintai kamu dengan cara kamu mencintai diri kamu. Kau bisa hidup dengan
diri kamu dengan waktu yang lama. Pasti ada caranya.
Azam : gimana
dengan kamu. Bagaimana kamu bisa mencintai saya dengan semua kekhawatiran kamu.
Bagaimana kamu bisa mencintai saya dengan airmata yang penuh ketidakberdayaan ini
sebagai orang kedua.
Kalilah : kamu boleh punya seribu keburukan untuk dihindari. Atau seribu
kebaikan untuk dicintai. Tapi perasaanku ini bukan berdasarkan itu. Cinta ya
cinta. Gak butuh alasan. Karena dia sudah tertanam begitu aja.
Aya : ini
jalan buntu. Obrolan kita nggak akan jadi apa-apa. Dan percuma aja. Kita cuma akan
balik ke lobang yang sama.
Kalilah : jalan buntu itu adalah tembok rumah kamu sendiri. Aku yang
harus putar balik. Dan meninggalkan ini semua. Tanpa harus berharap apapun. (lagu velocity “saat kau rindukan” mengalun)
Aya : Allah
memudahkan orang yang memudahkan. (ucap
Aya sambil memeluk Kalilah)
…………………………………………………………………………...
Ah,,,
Kalilah. Saya kagum padanya. Dengan keikhlasannya meski sakit. Dengan ketegasannya
meski perih. Dengan semangatnya meski hancur. Dengan ketabahannya meski
porak-poranda.
Tapi saya lebih
kagum pada Mas Wahyu HS. Orang yang berdiri dibalik kesuksesan PPT 6. Mas Wahyu
memang seorang penulis yang sudah lama malang melintang dalam penggarapan
naskah-naskah film dan sinetron. Rata-rata, karyanya selalu berhasil memikat
hati. Tidak bisa dipungkiri, saya memang harus bilang “Wow” dengan suguhan dialog
cerdas seperti di atas. Bagaimanapun, dialog-dialog secerdas itu sangat
dibutuhkan dalam prosa fiksi agar karya tidak kering. Agar tidak terjebak dalam
dialog-dialog datar yang membosankan.
Maka
diam-diam, dari rasa kagum terhadap karya-karya beliau, dalam hati kecil saya
bertekad, bahwa suatu saat nanti, saya harus bisa menulis karya seperti itu.
Meski tidak sama, hampir sama juga gak masalah. Hehe…
Saat ini,
saya memang belum bisa membuat tulisan dengan dialog secerdas itu, tidak
apa-apa. Hehe,,, Yang penting saya
tak putus asa. ^_^ Setidaknya, saya masih punya semangat untuk belajar menulis.
Semoga suatu saat nanti, saya bisa jadi seorang penulis yang cerdas.
*****
eh,,, yang ingin nonton kisah kalilah di sini ya... ^_^
E D E N P O K E R . X Y Z mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
BalasHapusyuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!
E D E N P O K E R . X Y Z mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
BalasHapusyuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!