Hampir satu
minggu lamanya saya berkutat dengan flu, batuk, demam, dan sakit kepala. Kalau ditanya
rasanya, ya,,, pasti tidak enaklah. Mana ada orang sakit enak? Tapi mau gimana
lagi? Nikmati aja. Karena sakit bagian dari hidup. ^_^
Setelah periksa
ke dokter, 4 hari yang lalu, ternyata saya divonis ke-ca-pek-an. Kurang istirahat
dan tidak menjaga pola makan. Huuuftth… lagi. Saya sudah menduganya. Sampai kapan
sih, saya bisa menjaga diri? Menjaga pola makan dan istirahat yang cukup? Huhh,,,
payah juga kalau begini beeeuuuddhh…
(ah,, kenapa saya tiba-tiba alay?).
Next
Lupakan
tentang rasa sakit. Lupakan tentang alay. ^_^
Saya mau
cerita saja. mala mini, sebagai pemuda yang mencintai bangsa Indonesia secara
lahir batin. (halah,,,) saya mulai
duduk dengan tenang di depan Ti-Pi. Menunggu laga bergengsi antara Tim
kesayangan Garuda Muda vs Harimau Malaya. Dalam hati saya tidak henti-hentinya
berdoa. Semoga Andik Virmansyah dkk menang melawan Malaysia. Meski sejujurnya
saya cemas sejak jauh-jauh hari. Melebihi kecemasan saya terhadap flu yang saya
alami sekarang. (Serius amat,,,). Secara,
para pemain Malaysia sudah dalam kondisi siap tempur. Dengan materi pemain yang
tidak diragukan lagi. Ditambah, posisinya sebagai sebagai tuan rumah. Apa lagi yang
kurang? Tidak ada.
Sedangkan Indonesia,
“hanya” bermodalkan materi pemain yang “ala kadarnya”. Banyak wajah-wajah baru
dalam Tim garuda yang masih belum teruji kegarangannya. Lalu yang lain kemana? Ngumpetkah?
Takutkah? Maleskah? Atau apaaaaa???? (saya
geregetan dibuatnya). Tampaknya ini dampak dari carut marutnya wajah
persepakbolaan Indonesia. Dualisme organisasi yang menaungi persepakbolaan
Indonesia akhirnya berakibat pada materi pemain yang di bawa untuk berlaga ke
AFF Suzuki 2012 di Malingsial (Duh,,
maaf, Malaysia maksud saya).
Memang,
saat menekuk Singapura 1-0 beberapa hari yang lalu. Tim Garuda mulai
dielu-elukan. Disanjung sana, disanjung sini. Dipuji sana-dipuji sini. Bahkan,
satu-satunya Gol yang diciptakan oleh Andik lewat tendangan bebasnya ke gawang
Singapura dinilai oleh banyak kalangan sebagai Gol yang sangat berkualitas dan
bertaraf Internasional. Tak tanggung-tanggung. Bang Anas Urbaningrum dan Mas
Ibas ikut memujinya. (eh,,, lihatlah,,,
saya pun mulai memanggil “Bang” pada Anas Urbaningrum. Dan “Mas” pada Ibas. Apa
saya kenal ya’? lupa. ^_^)
Kembali ke
Tim Garuda. Siapapun memang tidak meragukan kemampuan Andik Virmansyah. Tapi sepak
bola kan tidak hanya sendirian? Ada sebelas orang yang harus bekerja sama untuk
memenangkan pertandingan. Kemampuan individu memang dibutuhkan. Tapi kemampuan
Tim itu yang sangat menentukan. (duh,,,
kebanyakan ngomong. Pertandingan sudah dimulai. Indonesia vs Malaysia.)
Menit-menit
pertama pertandingan. Adrenalin saya mulai naik. Beberapa kali nahan nafas dan
berteriak-teriak sendiri di depan Ti-Pi. Menyuruh tendang. Nyuruh berlari. Nyuruh
hati-hati seolah para pemain yang ada di dalam Ti-Pi itu bisa mendengar suara
saya. Aliran semangat terus saya teriakkan melihat agresifitas para pemain
Indonesia. Beberapa camilan yang tergeletak tak jauh dari tempat duduk, mulai
saya acuhkan. Pertandingan ini benar-benar seru. Batin saya. Saya berharap Gol
secepatnya tercipta. Karena saya sudah menyiapkan teriakan paling artistik untuk
kemenangan Tim Garuda. ^_^
Tapi,,,,
Apa yang
terjadi, saudara-saudara? Tiba-tiba pemain Malaysia merangsek begitu cepat. Umpan
panjang dari sektor kanan melengkung dengan sangat manis. Lalu,,,,?? Begitu cepat
gerakan Harimau Malaya,,, hingga tiba-tiba. GOOOOOLLLLL……
Saya tercengang.
Bengong. Tidak percaya.
Benarkah?
Saya tepuk
pipi kanan dan kiri bergiliran. Sakit. Berarti ini benar. Hah??? benar??? Iya!!
Saya tidak
terima. Bagaimanapun. Indonesia tidak boleh kalah. Saya geram dibuatnya. Saya masih
sibuk berpikir bagaimana gol itu bisa terjadi. Perhatian saya mulai tidak fokus
pada pertandingan. Saya sudah kadung ilfil
untuk mengetahui siapa yang menciptakan gol. Saya hanya berfikir, kenapa Andik
Virmansyah dan bambang Pamungkas tidak diturunkan sejak awal pertandingan? Belum
selesai saya mencari tahu. Tiba-tiba adegan mengerikan kembali terbentang di
depan mata. Pemain belakang Indonesia dibuat mainan. Sebelum akhirnya salah
satu pemain Malaysia berlari cepat, menusuk dari samping kanan, dan GOOOOLLLL….
Horeee……
hidup Mal***sia*… eh,,, Malaysiaa…..
Lho,,,
kok malah neriakin Malaysia???
Habisnya,,,
siih…
Saya tertegun.
Gawang Indonesia kebobolan lagi???? Astaganaga…. Apes bener nasibmu malam ini Garuda
sayang…. Apa sayapmu sudah patah? Tak bisa terbang lagi?
Memang,
setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Tapi kenapa harus
kalah pada Malaysia? Kenapa gak kalah pada yang lain saja, gitu… huuufftthh…
sesek rasanya dada saya mikir Malaysia. Sepertinya Kita kalah terus. Beberapa pulau
sudah dicaplok. Para TKI dijadikan bulan-bulanan. Bahkan ada yang diperkosa. Lagu-lagu
daerah, dan beberapa kesenian hendak diakuinya. Bahkan urusan Manohara saja
Indonesia telah kalah. Manohara berhasil diambil orang Malaysia, meski sekarang
dikembalikan ke Indonesia. Duhh,,, Untung saja Syahrini gagal diambil Bubu. Kalau
tidak, maka lengkaplah kekalahan Indonesia.
Duh,,, saya
tidak berminat melanjutkan nonton pertandingan itu. malam ini saya berduka. Saya
sedih Garuda kalah. Tapi lebih sedih lagi karena kisruh sepak bola Indonesia
belum selesai-selesai juga. tapi apakah saya harus mengutuk Indonesia? TIDAK!!
Saya tetap
cinta Indonesia. Sampai kapanpun. Saya percaya bahwa tidak ada kekalahan yang
abadi. Suatu saat nanti Indonesia pasti akan menang. Pasti. Garuda pasti akan
terbang dengan tinggi. Terngiang lagu garuda di dadaku….. //Garuda di dadaku/ Garuda kebanggaanku/ Kuyakin,
hari ini (kelak) pasti menang…//
E D E N P O K E R . X Y Z mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
BalasHapusyuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!