Aku ingin kau melarangku,,,




Duhai,,, saat aku minta pertimbangan padamu, semalam, untuk menghadiri sebuah acara yang sedikit kurang manfaat di tempat jauh, maka dengan kelembutan yang selalu kukagumi, kau memberikan masukan yang bernalar dan logis. Aku suka dengan kalimat-kalimatmu, dengan pilihan kata-katamu, dan dengan cara bicaramu yang senantiasa tenang. Kau berargumentasi dengan meyakinkan. Kau memintaku untuk mempertimbangkan kesibukan dan waktu luang, terlebih tentang kesehatanku. Aku senang mendengarnya karena ada nada keberatan dari suaramu.

Duhai,,, sebenarnya aku memang tidak akan hadir dalam acara itu. Aku sudah mempertimbangkan baik-baik manfaat dan mudharatnya jika aku hadir. Kau tahu kan, bahwa aku kurang suka dengan acara-acara yang bernuansa pesta?

Tetapi duhai,,, tahukah engkau kenapa aku masih meminta pertimbangan darimu?

Karena aku ingin engkau melarangku. Aku ingin engkau menjagaku dari hal-hal yang kurang baik dan kurang bermanfaat. Aku ingin engkau melarangku agar aku tahu bahwa kau sangat peduli terhadapku. Aku ingin kau melarangku, agar aku mengerti, seberapa dalam kau mencemaskanku. Aku ingin kau melarangku, dan lebih menyarankan melakukan aktifitas yang lebih bermanfaat, misalnya agar aku lebih memilih mempersiapkan diri saja untuk jadi seorang imam bagimu.

Tetapi aku paham hatimu duhai,,, sangat lembut dan pengertian. Selalu menjaga perasaan orang lain dan tidak mengedepankan keegoisan sendiri. Sekecil apapun, kau juga sangat berhati-hati untuk bicara padaku. Itulah yang semakin membuatmu istimewa duhai… kau memang berbeda. Itu yang aku tahu.

Terimakasih ya,,,
Kau membuatku semakin unyu,,, (^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar