Matahari
sedang terik-teriknya, saat kami menuju RSUD dr. Moh Anwar Sumenep. Tapi, itu
tidak akan bisa menghalangi langkah tegap kami; empat aktifis kemanusiaan yang
datang dengan cinta. Hehe… (gak nyambung
banget)
Ok.
Saya perkenalkan dulu. Yang berjalan paling depan adalah Mas Hadariyadi, ketua
umum Lembaga Kesehatan Nahdhatul Ulama (LKNU) Kabupaten Sumenep. Di belakangnya
adalah Avan (hehe… ini saya lho,,, narsis
yah?), pengurus bidang jaringan informasi dan media. Kemudian Mas Taufik,
bidang litbang. Yang terakhir adalah Dani, bidang litbang juga.
Lanjut
yah,,,?
Kedatangan
kami ke RSUD Sumenep adalah, untuk koordinasi lanjutan rencana Operasi Bibir
Sumbing yang akan dilaksanakan pada tanggal 30-31 Maret 2012. Sesampai di RSUD,
kami langsung diterima oleh dr. Susiyanto (direktur RSUD Sumenep), dr. Fitril,
dan dr. Beni. Beberapa saat lamanya, kami terlibat pembicaraan santai. Dari
sekedar tanya kabar masing-masing, cerita tentang program dan perkembangan
lembaga masing-masing, sampai mengenang beberapa kagiatan bersama yang pernah
kami lakukan. (sweet memoryslah,,, haha..)
Kemudian, obrolan kami mengarah pada tujuan utama. Yaitu kerjasama untuk
kegiatan sosial berupa Operasi Bibir Sumbing.
Alhamdulillah, koordinasi
berjalan sesuai dengan rencana.
Sebelum
ke RSUD Sumenep, beberapa hari sebelumnya, kami (pengurus LKNU) sudah bersepakat
dengan RSI Al-Irsyad Surabaya untuk menjalin
beberapa kerjasama. Salah satu item kerjasama itu adalah mengadakan kegiatan
bakti sosial berupa Operasi Bibir Sumbing secara gratis di Sumenep. Sedangkan
semua fasilitas akan didatangkan langsung dari RSI Al-Irsyad (dokter bedah, perawat, peralatan medis, obat-obatan,
dll).
Adapun
tugas kami adalah, melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, dinas
kesehatan, RSUD, serta mendata pasien Bibir Sumbing yang hendak mengikuti
operasi. Maka, kami langsung bergerak cepat melakukan koordinasi terhadap
pihak-pihak terkait. Gayung pun bersambut. Pihak RSUD Sumenep, wellcome. Pemda sudah ACC. Pengurus Cabang
NU Sumenep juga sudah merestui.
Tinggal
apalagi?
Persiapan
dong,,,
tentu
masih banyak hal yang harus kami siapkan. Mulai dari merumuskan keperluan pra
kegiatan, penyebaran informasi di beberapa media cetak (barangkali masih ada
penderita bibir sumbing yang belum mendengar kabar, dan bermaksud mengikuti
program ini), talk show di beberapa
stasiun radio, koordinasi dengan teman-teman pengurus LKNU, menyiapkan
keperluan pasien (foto diri, copy KTP, KK, dll). Tapi insya allah,,, semua akan
berjalan sesuai dengan rencana. Amin…
capek?
Pasti.
Tapi
sebandingkah rasa capek ini dengan kebahagiaan mereka—para penderita itu—setelah
berhasil melakukan Operasi Bibir sumbing nanti? Saya yakin tidak. Kebahagiaan
mereka jauh lebih indah dibandingkan dengan rasa lelah kami. Rasa lelah yang
sedikit ini juga tidak akan ada artinya dibandingkan dengan kebahagiaan kami
karena sudah bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.
وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah
berbuat baik padamu (Al-Quran, surat Al-Qashas ayat 77)
Kami
memang tidak punya kemampuan untuk membiayai operasi mereka dengan harta kami,
karena kami bukan hartawan. Kami memang tidak bisa mengoperasi mereka, karena
kami bukan dokter. Kami memang tidak bisa merawat mereka, karena kami bukan
perawat. Kami memang tidak bisa meracikkan obat bagi mereka, karena kami bukan
apoteker. Kami hanya bisa membantu mengupayakan agar Operasi Bibir Sumbing ini
terlaksana secara gratis bagi mereka. Karena kami tahu, bahwa rata-rata mereka
hidup dibawah garis kemiskinan.
Ampuni
kami ya Allah,,, karena hanya mampu menyumbangkan sedikit rasa lelah pada
mereka. Tetapi sungguh,,, kami benar-benar merindukan senyum yang utuh dari
mereka.
Mudahkanlah
ya Rob,,, mudahkanlah,,,
Wallahu
a’lamu bish-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar